1. Pengertian
Makalah
Makalah
adalah Tulisan resmi tentang suatu pokok yang dimaksudkan untuk dibacakan di
muka umum di suatu persidangan dan yang sering disusun untuk diterbitkan.
Karya tulis pelajar
atau mahasiswa sebagai laporan hasil pelaksanaan tugas sekolah atau
perguruan tinggi.
Makalah
adalah suatu karya tulis ilmiah mengenai suatu topik tertentu yang tercakup
dalam ruang lingkup suatu perkuliahan;
Karangan yang termasuk
tugas pelajar selama pendidikannya di sekolah. (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 1988 : 546). Jenis tugas kuliah yang harus diselesaikan secara
tertulis, baik sebagai hasil pembahasan buku (book report) maupun sebagai
hasil karangan tentang suatu pokok persoalan. (A.E. Fachrudin, 1988 : 214). Tugas
penulisan untuk mengakhiri suatu satuan bidang studi dalam rentang waktu
seperti semester dan sejenisnya guna memperlihatkan penguasaan atas bidang
studi tersebut. (A.E. Fachrudin, 1988 : 214). Karya tulis pelajar atau
mahasiswa sebagai laporan hasil pelaksanaan tugas sekolah atau perguruan
tinggi. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1999 : 616). Selembar kertas yang berisi
Untuk makalah biasa
maupun makalah posisi terdiri atas:
·
Judul
Nama yang dipakai untuk buku, skripsi, makalah atau bab yang di dalamnya dapat
menyiratkan secara pendek isi atau maksud.
·
Pendahuluan
Pada bagian ini dikemukakan persoalan yang akan dibahas (latar belakang
masalah, masalah, prosedur pemecahan masalah dan sistematika uraian.
·
Isi
Mendemonstrasikan kemampuannya dalam menjawab masalah yang diajukan. Bagian ini
boleh saja terdiri atas lebih dari satu bagian.
·
Kesimpulan
Bagian ini merupakan kesimpulan dan bukan ringkasanan isi. Kesimpulan adalah
makna yang diberikan penulis terhadap hasil diskusi/uraian yang telah dibuatnya
pada bagian isi. Dalam mengambil kesimpulan tersebut, penulis makalah
harus mengacu kembali ke permasalahan yang diajukan dalam bagian pendahuluan.
2. Jenis-Jenis Makalah
Ada 2 (dua) jenis
makalah yang berlaku di Universitas Pendidikan Indonesia, yaitu makalah
biasa (common paper) dan makalah posisi (position paper).
a.
Makalah
biasa (common paper) yang dibuat oleh mahasiswa untuk menunjukkan
pemahamannya terhadap masalah yang dibahas. Dalam masalah ini secara
deskriptif, mahasiswa mengemukakan berbagai aliran atau pandangan tentang
masalah yang dikaji. Ia juga memberikan pendapat baik berupa kritik atau saran
mengenai aliran atau pendapat yang dikemukakan. Tetapi ia tidak perlu memihak
kepada salah satu aliran atau pendapat tersebut. Dengan demikian, ia tidak
perlu berargumentasi mempertahankan pendapat tersebut.
b.
Makalah
posisi (position paper), mahasiswa menunjukkan posisi teoritiknya dalam suatu
kajian. Untuk makalah jenis ini mahasiswa diminta untuk tidak saja menunjukkan
penguasaan pengetahuan tertentu, tetapi juga dipersyaratkan untuk menunjukkan
di pihak mana ia berdiri beserta alasannya yang didukung oleh teori-teori atau
data yang relevan. Untuk dapat membuat makalah posisi, mahasiswa tidak hanya
dituntut untuk mempelajari sumber tentang aliran tertentu, melainkan berbagai
sumber atau aliran yang pandangannya. berbeda-beda dan bahkan mungkin sangat
bertentangan. Dari bahasan tersebut mungkin saja mahasiswa memihak kepada salah
satu aliran tetapi mungkin pula ia membuat suatu sitesis dari berbagai pendapat
yang ada. Jadi kemampuan analisis, sintesis dan evaluasi sangat diperlukan
untuk membuat makalah posisi
Suatu makalah mempunyai karakteristik sebagai berikut:
a)
Merupakan
hasil kajian literatur dan/atau laporan pelaksanaan suatu kegiatan
lapangan yang sesuai dengan cakupan permasalahan suatu perkuliahan.
b)
Mendemonstrasikan
pemahaman mahasiswa tentang permasalahan teoritik yang dikaji atau kemampuan
mahasiswa dalam menerapkan suatu prosedur, prinsip, atau teori yang berhubungan
dengan perkuliahan.
c)
Menunjukkan
kemampuan pemahaman terhadap isi dari berbagai sumber yang digunakan.
d)
Mendemonstrasikan
kemampuan meramu berbagai sumber informasi dalam satu kesatuan sintesis
yang utuh.
4.
Panduan Menyusun
Makalah
a)
Pendahuluan
b)
Latar
belakang berisi hal yang melatar belakangi makalah ini ditulis.
c)
Permasalahan:
Topik permasalahan dapat berupa pertanyaan agar lebih mudah.
d)
Tujuan:
Isinya persis dengan judul makalah, namun dilengkapi hingga menjadi kalimat
yang utuh.
e)
Metodologi:
Seringkali mhs satu dg yg lain menulis hal yang sama, misalnya dimulai dg
pengumpulan data, hingga penyusunan makalah. Padahal metodologi ini justru
sangat penting, sebab menguraikan urut-urutan kegiatan, dimulai dari
mempelajari sesuatu (sebut semua hal yg dipelajari), kemudian (misalnya)
pengumpulan data yang didownload atau diukur dari tempat tertentu. Ini
membutuhkan penjelasan detil, apa benda tsb, dari mana, bgm karakteristiknya,
dsb.
·
Dasar Teori
Beberapa topik dasar yang mendukung judul makalah ini harus ditulis. Teori ini diambil dari berbagai buku dan paper yang terkait (2 hal saja).
Beberapa topik dasar yang mendukung judul makalah ini harus ditulis. Teori ini diambil dari berbagai buku dan paper yang terkait (2 hal saja).
·
Disain
-
Pada
bagian ini perlu diuraikan lebih dahulu disain secara keseluruhan. Cara yang
paling umum adalah dengan membuat ERD, Data Flow Diagram, sebab pergerakan data
dari user ke berbagai process hingga menjadi output tergambar jelas. Bila
menemui process, hendaknya dijelaskan algoritmanya, boleh dengan Flow chart
(bila tidak terlalu ruwet) atau dengan Pseudo Code.
-
Disain
sistem secara keseluruhan perlu menjadi sub bab khusus, termasuk disain
interfacenya.
·
Implementasi
-
Pada
prinsipnya semua yang terkait dengan implementasi, baik perangkat lunak maupun
perangkat keras harus ditulis di sini. Bahasa pemrograman apa saja yang turut
membangunnya.
-
Code
dapat juga ditampilkan terutama code yang menjadi inti makalah tersebut,
beserta berbagai parameter yang harus diset.
·
Uji
Coba dan evaluasi
Diawali dengan menceritakan data, yakni karakteristik, jumlah, dan pembagiannya bila menggunakan training set dan testing set.
Diawali dengan menceritakan data, yakni karakteristik, jumlah, dan pembagiannya bila menggunakan training set dan testing set.
·
Kesimpulan
dan saran.
-
Semua
yang tertulis di sub bab permasalahan, hendapknya dijawab di kesimpulan ini.
Misal ada 3 masalah, maka kesimpulannya minimal harus menjawab ketiga masalah
tersebut.
-
Kesimpulan
lainnya adalah apa saja yang berhasil ditemukan baik terutama yang menarik
perhatian, misalnya tidak terlalu berpengaruhnya sebuah parameter yang
makalahdinya dianggap penting, fenomena khusus selama uji coba, dll.
-
Saran
tidak harus ruwet, sebab setiap pengerjaan makalah memiliki angan-angan untuk
mencoba metode lain untuk menggantikan salah satu modul yang dirasa kurang
robust. Hal ini adalah sebuah saran pengembangan yang dpt dituliskan.
·
Panjang
Tulisan
-
Pada
umumnya jumlah maksimal adalah 40 halaman, tapi janganlah merasa bahwa disuruh
menulis banyak itu menyiksa, makalahpi bahkan sebaliknya. Menuliskan semua
pengalaman sejak awal hingga akhir itu adalah penghargaan kita terhadap usaha
kita sendiri. Kasarnya, bila teksnya tipis, kesannya sedikit sekali perkerjaan
mhs tersebut, padahal kenyataannya dia belajar siang malam, banting tulang,
bahkan kadang sampai stress, sumpek, sakit, atau marah-marah, dll. Ini semua
perjuangan yang harus dihargai. Jadi kalau makalahnya tebal berarti menuliskan
semua tindakan kita secara komplit dan itu akan menjadi dokumentasi seumur
hidup (selepas dari masa kuliah) yang akan dibaca orang dan dianggap mewakili
fisik penulisnya. Kalau jelek atau acak-acakan, berarti karakter penulisnya
kira-kira tidak jauh dari itu.
-
Penulisan
atau pemuatan rumus, data, atau hasil uji coba yang luar biasa panjangnya,
sebaiknya dihindari. Secara singkat (hanya yang sangat relevan) dapat ditulis
di bab 2, 3, atau 4, namun secara lengkap dapat ditulis sebagai lampiran. Tidak
lupa juga tulislah user guide (petunjuk penggunaan sistem secara jelas).
·
Gambar
dan table
-
Gambar
3.1 yang tertulis di bawah sebuah gambar menunjukkan Label atau address gambar
tersebut. Dg demikian gambar tsb tdk harus diletakkan persis di bawah teks yang
membahasnya. Boleh saja diletakkan sebelum atau jauh setelah teks yg
membahasnya dg mempertimbangkan estetika atau kemudahan printing.
-
Karena
merasa diharuskan agar gambar diletakkan setelah teks yg membahasnya, maka
seringkali terdapat ruang kosong yg cukup lebar di bagian bawah kertas, karena
gambarnya berukuran besar. Hal ini tdk boleh terjadi, sehingga ruang kosong
tersebut dapat diisi oeh teks lain yg mengikutinya. Adapun gambar dpt dikirim
ke halaman lain yang mampu memuatnya.
-
Semua
gambar dan tabel harus pernah diceritakan di dalam teks.
-
Seringkali
tertulis ”sebagaimana pada gambar berikut ini : ”. Teks ini salah, sebab gambar
telah memiliki pointer, sehingga ckp ditulis ”sebagaimana Gambar 3.1”,
makalahnpa kata ”berikut ini”, sebab bisa jadi posisi gambar tersebut tidak mengikuti
teks yang dimaksud.
-
Seringkali
ada kesalahan ”gambar 3.1” atau ”tabel 4.1”, seharusnya g dan t menggunakan
huruf kapital, sebab keduanya adalah pointer.
-
Gambar
dan tabel juga merupakan sarana yang efektif untuk menunjukkan hasil uji coba.
Namun demikian, pemuatan grafik seringkali tidak disertai penjelasan yang
memadai, seolah-olah para pembaca dipersilahkan memaknai sendiri apa yang
terdapat di dalam grafik tersebut. Demikian pula pada makalahbel, padahal di
dalam makalahbel tersebut, banyak angka-angka yang tidak terlalu relevan dan
ada sejumlah angka yang sangat penting diketahui pembaca. Hal ini tidak mungkin
tercapai bila penulis tidak memberikan penjelasan yang cukup. Jadi jangan
biarkan orang memaknai gambar / grafik / tabel kita dengan pemahaman mereka
sendiri, namun kitalah yang menuntun mereka, bagian-bagian mana yang harus
diberi perhatian khusus.
·
Teks
-
Italic-kan
semua kata asing.
-
Setiap
notasi dalam rumus atau persamaan harus pernah dijelaskan artinya.
-
Huruf
diawal kalimat harus kapital, sedangkan di tengah kalimat tidak. Saat penulisan
rumus, terdapat kata “dimana”, namun kata ini menjadi “Dimana”, sebab berada di
awal kalimat. Seharusnya setelah rumus terdapat koma, kemudian “dimana”
menggunakan “d” kecil. Bila rumus tersebut memang berupa akhir kalimat, maka
diberi tanda titik.
5. Tahap-tahap
Penyusunan Makalah
§ Persiapan
a) Mengumpulkan dan membaca
buku-buku untuk memilih dan menentukan topic.
b) Membaca buku-buku
untuk memperluas pengetahuan yang berhubungan dengan topik yang telah terpilih
mengembangkan kerangka makalah.
§ Penulisan
Kegiatan pengembangan
kerangka makalah menjadi sebuah makalah.
§ Pemeriksaan (Revisi)
Pemeriksaan terhadap
isi dan penggunaan kata, kalimat, ejaan, dan tanda baca.
§ Pertimbangan dalam
Memilih Topik
o
Topik
harus bermanfaat.
o
Menarik
dan sesuai dengan minat penulis.
o
Topik
harus dikuasai penulis.
o
Tersedia
sumber-sumber informasi dan bacaan.
Contoh
:
Topik : Pemerintahan
Pembatas : Pemuda sebagai Calon Pemimpin
Topik Karangan : Pemuda
sebagai Calon Pemimpin Pemerintahan Masa Depan
Judul Karangan : Pemuda sebagai Calon Pemerintahan Masa Depan
KERANGKA MAKALAH
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
1.2
Permasalahan
1.3 Tujuan
1.4 Metode
Pengumpulan Data
1.5 Sistematika
BAB
II PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Contoh
makalah :
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Pada
bagian ini diungkapkan hal-hal yang melatarbelakangi pembuatan makalah atau
Makalah.
Bagian ini mengungkapkan landasan pemikiran
pemilihan judul atau permasalahan yang akanditulis.
Contoh :
1.1 Latar Belakang
Pemilihan
Umum merupakan kebutuhan bagi seluruh warga.Apalagi bagi
bangsa Indonesia yang menganut asas demokrasi dalam pemerintahan.
Pada usia tertentu, 17
tahun ke atas, warga negara mempunyai hak dan kewajiban ikut serta dalam
pemilihan umum. Sampai sejauh mana pemilihan umum di Indonesia dilaksanakan,
hal itulah yang akan diungkapkan dalam Makalah ini.
2.
Tujuan
Bagian
ini mengungkapkan tujuan yang ingin dicapai melalui Makalah tersebut.
Contoh :
1.2 Tujuan
Sebagai
warga negara dari sebuah negara yang demokratis, kita sepatutnya memiliki
pemahaman tentang pemilihan umum.Makalah ini disusun dengan tujuan untuk
memperoleh gambaran yang memadai tentang sistem pemilihan umum
di Indonesia.Di samping itu, Makalah ini disusun untuk melengkapi syarat
mengikuti ujian akhir yang diwajibkan bagi siswa kelas III SMP.
Pembatasan Masalah
- Bagian
ini mengungkapkan cakupan masalah yang akan dibahas. Masalah yang terlalu luas
harus dibatasi supaya pembahasan lebih terfokus.
- Pembatasan
juga dapat berisi penjelasan tentang peristilahan yang digunakan dalam Makalah.
Contoh
:
1.3 Pembatasan
Masalah
Masalah
pemilihan umum sangatlah luas dan kompleks.Agar pembahasan lebih terarah, karya
tulis ini hanya membahas aspek sistemnya. Supaya tidak timbul kesalahpahaman,
perlu kiranya dijelaskan pengertian berbagai istilah yang digunakan dalam
Makalah ini.
Metode Pengumpulan
Data
- Bagian
ini menjelaskan berbagai teknik yang digunakan dalam pengumpulan data untuk
penyusunan Makalah tersebut.
- Pengumpulan
data dapat dilakukan melalui pengamatan, angket, wawancara, dan membaca
buku.
Contoh :
1.4 Metode
Pengumpulan Data
Data
yang dikemukakan dalam Makalah ini diperoleh melalui berbagai berbagai cara.
Pertama, dengan membaca buku-buku sumber yang ada hubungannya dengan pemilihan umum.
Kecuali buku, ada juga majalah, koran , dan berbagai brosur terbitan Lembaga
Pemilihan Indonesia (LPI). Di samping itu, data juga diperoleh melalui
wawancara dengan narasumber berkompeten.
Sistematika Penulisan
Pada bagian ini
penulis dapat menjelaskan urutan bab demi bab.
Contoh :
1.5
Sistematika Penulisan
Makalah
disusun dengan urutan sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan,
menjelaskan latar belakang, tujuan, pembatasan masalah, metode pengumpulan
data, dan sistematika penulisan.
PENULISAN ANGKA
HALAMAN MAKALAH
Penulisan
halaman isi, yang mencakup Bab I sampai Daftar Pustaka menggunakan angka Arab,
yaitu 1,2,3,4,5 dan seterusnya. Letak angka halaman ini semuanya di kanan atas,
kecuali pada halaman bab.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar
Pustaka : Daftar yang berisi buku, makalah,
artikel, dan bahan bacaan lainnya yang dikutip atau digunakan sebagai sumber
informasi dalam penulisan makalah.Hal-hal yang diinformasikan dari sebuah buku
dalam penulisan daftar pustaka, meliputi: (a) nama pengarang, (b) tahun
penerbitan, (c) judul dan subjudul (jika ada), (d) tempat penerbitan, (e) nama
penerbit.
Cara Menulis Daftar
Pustaka
Jika
nama pengarang terdiri atas dua kata, kata kedua harus didahulukan.
Misalnya, Amin Santoso ditulis Santoso, Amin. Di belakang
nama diberi tanda titik (.). Nama gelar tidak perlu dicantumkan.
Tahun terbit buku
diakhiri tanda titik (.)
Judul buku dan
subjudul (kalau ada) ditulis miring atau diberi garis bawah per kata dan
diakhiri tanda titik (.)
Kota penerbit
diakhiri tanda titik (.)
Nama penerbit buku
diakhiri tanda titik (.)
Contoh :
Aminuddin.
1987. Pengantar Apresiasi Sastra. Bandung: Sinar Baru.
Badudu,
J.S.1981. Membina Bahasa Indonesia Baru. Seri 1, 2,
3. Bandung : Pustaka
Prima.1981. Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia. Cetakan
ke-9. Bandung : Pustaka Prima.
Moeliono, Anton M.,
dkk. 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta : Depdikbud.
Wijaya, Marlina dan
Euis Honiatri. 1997. Intisari Tata Bahasa Indonesia untuk
SLTP. Bandung : Pustaka Setia.
PENUTUP
Kesimpulan
Dapat
disimpulkan dari makalah ini bahwa Makalah adalah Tulisan resmi tentang suatu
pokok yang dimaksudkan untuk dibacakan di muka umum di suatu persidangan
dan yang sering disusun untuk diterbitkan.
Bahwa makalah terbagi jadi beberapa
bagian yaitu Makalah biasa (common paper), Makalah posisi (position paper).
Makalah
juga mempunyai karakteristik / ciri-ciri sebagai berikut :Merupakan hasil
kajian literatur dan/atau laporan pelaksanaan suatu kegiatan lapangan
yang sesuai dengan cakupan permasalahan suatu perkuliahan. Mendemonstrasikan
pemahaman mahasiswa tentang permasalahan teoritik yang dikaji atau kemampuan
mahasiswa dalam menerapkan suatu prosedur, prinsip, atau teori yang berhubungan
dengan perkuliahan.Menunjukkan kemampuan pemahaman terhadap isi dari berbagai
sumber yang digunakan.Mendemonstrasikan kemampuan meramu berbagai sumber
informasi dalam satu kesatuan sintesis yang utuh.
0 komentar:
Posting Komentar