Selamat Membaca .. !!!
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Apabila dikaitkan antara media dan pembelajaran maka
pembelajaran itu akan menarik, efektif dan efesien apabila menggunakan media
sebagai sebagai media pembelajaran nya.dipilih media karena kita harus ingat
bahwa peserta didik khususya nak-anak terutama siswa sekolah dasar karena mereka
masih berfikir konkrit, semua yang guru utarakan atau sampaikan harus mereka
buktikan sendiri dengan mata mereka, kemudia media visual merupakansumber
belajar yang berisikan pesan atau materi pelajaran yang di buat secara
menarikdalam bentuk kombinasi gambar,teks,gerak dan animasi yang di sesuaikan
dengan usia peserta didik yang dapat menarik peserta didik dalam belajar,
sehingga pembelajaran akan menyenangka dan tidak menjenuhkan.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas
maka rumusan masalah dalam pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut :
Ø Apa pengertian media
visual itu ?
Ø Apa pengertian
audio-visual itu ?
Ø Bagaimana pengaruh
globalisasi terhadap media massa ?
Ø Bagaimana pengaruh
pers pada opini publik ?
C.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
media visual
Di
dalam dunia pendidikan tentu kita mengenal media pembelajaran, media
pembelajaran merupakan saluran atau jembatan dari pesan- pesan pembelajaran
yang disampaikan oleh sumber pesan kepada penerima pesan.kemudian media dapat
di bagi dalam berbagai macam,saah satuny adalah media visual.
Media
visual merupakan penyampaian pesan atau informasi secara teknik dan kreatif
yang mana menampilkan gambar, grafik serta tata dan letaknya jelas,sehingga
peneria pesan dan gagasan dapat diterima sasaran.
Manfaat media visual dalam pembelajaran
sebagai berikut:
1)
Media
visual dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh peserta
didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda tergantung dari factor-faktor
yang menentukan kekayaan pengalaman anak,seperti ketersediaan buku, kesempatan
melancong,dan sebagainya.media pembelajaran dapat mengatasi hal tersebut. Jika
peserta didik tidak mungkin dibawa ke objek langsung yang dipelajari.maka
obyeknyalah yang di bawa ke peserta didik. Obyek yang di mkasud bias dalam
bentuk nyata, miniature,model, maupun bentuk gambar-gambaryang dapat disajikan
secara audio visual dan audial.
2)
Media
visual memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya.
3)
Media
visual dapat menanamkan konsep dasar,yang benar ,konkrit dan realistiskan.
4)
Media
visual membangkiktan .keinginan dan minat baru
5)
Media
visual akan mengakibatkan perubahan efektif ,kognitif dan psikomotorik.
Dengan
demikian media visual sangatlah berperan penting dalam proses belajar
mengajar.karena media visual memiliki peran yaitu memudahkan dalam penyampaian
materi kepada peserta didik .peserta didik akan terbantu dalam memahami materi
yang komplek. Pemanfaatan media visual juga berperan bagi peserta didik.
Kekurangan
dan kelebihan media visual sebagai berikut:
Ø Kelebihan media
visual:
1.
Repeatable,
dapat dibaca berkali-kali denga menyimpannya atau mengelipingnya.
2.
Analisa
lebih tajam,dapat membuat orang benar-benr mengerti isi berita dengan analisa
yng lebih mendalam dan dapt membuat orang berfikir lebih spesifik tentang isi
tulisan.
Ø Kekurangan media
visual :
1.
Lambat,
dan kurang praktis
2.
Tidak
adanya udio, media visual hanya berbentuk tulisan tentu tidak dapat didengar
.sehingga kurang mendetail materi yang disampaikan.
3.
Visual
yang terbatas, media ini hanya dapat memberikan visual berupa gambar yang
mewakili isi berita.
4.
Produksi,
biaya produksi cukup mahal karena media cetak harus menyetak dan mengirimkannya
sebelum dapat dinikmati oleh masyarakat.
B. Pengertian
Media Audio Visual
Media
audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar.Jenis
media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis
media auditif (mendengar) dan visual (melihat). Media Audiovisual
merupakan sebuah alat bantu audiovisual yang berarti bahan atau alat yang
dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan kata yang
diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide.
Beberapa
manfaat alat bantu audiovisual adalah:
·
Membantu
memberikan konsep pertama atau kesan yang benar.
·
Mendorong
minat.
·
Meningkatkan
pengertian yang lebih baik.
·
Melengkapi
sumber belajar yang lain.
·
Menambah
variasi metode mengajar.
·
Menghemat
waktu.
·
Meningkatkan
keingintahuan intelektual.
·
Cenderung
mengurangi ucapan dan pengulangan kata yang tidak perlu.
Jenis-jenis
Media Audio Visual
1.
Media
Audio Visual Gerak
Media
audio visual gerak adalah media intruksional modern yang sesuai dengan
perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi) karena meliputi
penglihatan, pendengaran dan gerakan, serta menampilkan unsur gambar yang
bergerak.Jenis media yang termasuk dalam kelompok ini adalah televisi, video
tape, dan film bergerak.
a.
Film
Film
atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame dimana frame demi frame
diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar
terlihat gambar itu hidup.Kemampuan film melukiskan gambar hidup dan suara
memberinya daya tarik tersendiri.Kedua jenis media ini pada umumnya digunakan
untuk tujuan-tujuan hiburan, dokumentasi, dan pendidikan. Mereka dapat
menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit,
mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi
sikap.
b.
Video
Video
sebagai media audio visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin populer
dalam masyarakat kita.Pesan yang disajikan dapat bersifat fakta (kejadian/
peristiwa penting, berita), maupun fiktif (seperti misalnya cerita), bisa
bersifat informatif, edukatif maupun intruksional. Sebagian besar tugas film
dapat digantikan oleh video, namun tidak berarti bahwa video akan menggantikan
kedudukan film. Masing-masing memiliki keterbatasan dan kelebihan sendiri.
c.
Televisi
(TV)
Televisi
adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama
suara melalui kabel dan ruang.Dewasa ini televisi yang dimanfaatkan untuk
keperluan pendidikan dengan mudah dapat dijangkau melalui siaran dari udara ke
udara dan dapat dihubungkan melalui satelit.Televisi pendidikan adalah
penggunaan program video yang direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran
tertentu tanpa melihat siapa yang menyiarkannya. Televisi pendidikan tidak
hanya menghibur, tetapi lebih penting adalah mendidik
Karakteristik
atau ciri-ciri utama teknologi media audio-visual adalah sebagai berikut:
1)
Mereka
biasanya bersifat linier.
2)
Mereka
biasanya menyajikan visual yang dinamis.
3)
Mereka
digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh
perancang/pembuatnya.
4)
Mereka
merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan abstrak.
5)
Mereka
dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif.
6)
Umumnya
mereka berorientasi kepada guru dengan tingkat pelibatan interaktif murid yang
rendah.
C. Pengaruh
Globalisasi dalam Media Massa
Globalisasi
media massa merupakan proses yang sangatnature terjadi. Pada titik-titik
tertentu terjadi benturan antar budaya dari Luar Negeri yang tidak dikenal oleh
bangsa Indonesia.Akibat itulah terjadi kekhawatiran yang sangat besar dampaknya
dalam kehidupan masyrakat Indonesia.
Saat
ini masyarakat Indonesia sedang mengalami serbuan yang hebat dari berbagai
produk media massa berupa tabloid, majalah, buku bacaan di media cetak,
televisi, radio, dll. Misal, munculnya majalah-majalah Amareika dan Eropa versi
Indonesia, seperti : Bazaar, Cosmopolitan, Hausekeeping, dll. Begitupula dengan
peredaran VCD.Baik yang datang dari luar negeri maupun dalam negeri sendiri.
Kebebasan
pers yang muncul pada awal masa reformasi ternyata dimanfaatkan oleh
orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk menerbitkan produk-produk
pornografi.Mereka menganggap pers mempunyai kemerdekaan yang dijamin hak asasi
warga negara yang tidak dikenakan penyensoran dan pembredelan.Padahal dalam
Undang-Undang Pers No. 40 Tahun 1999 bahwa Pers berkewajiban memberitakan
peristiwa dan opini dengan menghormati norma-norma agama dan rasa kesusilaan
masyarakat (pasal 5 ayat 1).
Melalui
media yang kian terbuka dan terjangkau, masyarakat menerima berbagai informasi
tentang peradaban baru dari seluruh penjuru dunia.Terutama masalah
pornografi.Contohnya, saat ini wanita-wanita Indonesia sangat terpengaruh
oleh trend mode dari Negara Amerika dan Eropa yang dalam berbusana
cenderung minim. Sedangkan masyarakat Indonesia pada umumnya menganut ajaran
agama islam yang memiliki aturan dalam hal berpakaian.
Peran
Media Massa di Era Globalisasi
Media
massa memiliki peran penting di era yang serba modern. Salah satu peran penting
media adalah sebagai penentu identitas suatu bangsa. Perkembangan yang
terjadi dalam dunia media massa saat ini seperti perkembangan teknologi dunia
elektronik, penggunaan internet secara luas dan penggunaan telepon
seluler, yang secara tidak langsung memfasilitasi proses globalisasi dalam
dunia jurnalistik. dengan adanya internet, atau penggunaan telepon genggam
yang juga memiliki fasilitas internet, segala sesuatu dari dunia luar
begitu mudah masuk ke Indonesia.
Peran
yang lainnya yaitu, dapat menjadi saranaempowering (pemberdayaan). Posisi
media massa hendaknya selalu berpihak kepada masyarakat. Opini yang diciptakan
sesuai dengan nurani masyarakat.Sekaligus, dalam kondisi tertentu harus siap
berhadapan dengan kebijakan penguasa. Peran media massa cukup signifikan untuk
mempengaruhi kebijakan eksekutif, merubahnya menuju tuntutan masyarakat. Namun,
berdiri diametral bukan berarti membenci atau memusuhi.Landasan nurani dan
persaudaraan tentunya bisa menghiasi kritik membangun yang disodorkan oleh
sebuah media.Dalam hal ini, kepekaan pejabat sangat diharapkan.Kontrol media
dan kepekaan penguasa menjadi sinergi yang indah. Dan yang terakhir
menurut Purwasito(2002), media massa dapat berperan mentransfer kebudayaan dan
mengembangkan nilai maupun norma berdasarkan visi-misi dan latar belakang
usahanya.
D. Pengaruh
Pers Pada Opini Publik
Keterbukaan
informasi pasca reformasi 1998 melahirkan beberapa efek yang dialami oleh
media, khususnya media cetak.Salah satunya adalah semakin intensnya media
meliput dan memberitakan momentum politik. Dalam dunia politik modern
partisipasi masyarakat dalam momentum politik ditentukan oleh kesadaran politik
serta pencitraan terhadap proses politik yang berlangsung.
Pencitraan
yang dimainkan oleh media menjadi sangat penting karena media mampu
memposisikan dirinya sebagai mesin produksi wacana. Peran media menjadi bagian
strategis yang nantinya akan dianggap sesuatu yang di tawarkan oleh media bagi
masyarakat. Wacana dalam model pendekatan ini dipandang sebagai medan kelompok
dominan dalam mempersuasi dan mengkomunikasikan kepada publik pesan ideologis
yang di sampaikan.
Semasa
rezim orde baru media cenderung monolitik dalam memberitakan situasi politik
nasional, dengan alasan stabilitas politik aparat negara yang menangani
persebaran informasi dan komunikasi membatasi media baik cetak, elektronik
dalam menyajikan informasi kepada masyarakat.Namun, masyarakat merayakan
kebebasan publik dalam mengakses informasi dan terbebas dari penunggalan tafsir
realitas.
Dengan
adanya kebebasan pers sebagaimana yang dijamin oleh negara pada pasal 2
UU. No.40 tentang Pers bahwa “Kemerdekaan pers adalah salah satu
wujud kedaulatan rakyat yang berasaskan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan,
dan supremasi hukum” maka ragam sajian informasi yang ditampilkan lebih
variatif, dimana konsumen memiliki kebebasan memilih dan menafsirkan semua teks
yang ditampilkan media lokal maupun luar. Situasi pertukaran komunikasi yang
sudah tidak melihat batasan bangsa, negara, etnik, suku, agama yang akan
menggiring pembaca pada sebuah konsepsi yang beragam pula.
Demikian
halnya yang terjadi dalam dunia politik. Menurut Bernard Hennessy (1981) bahwa
politik bukan hanya semata-mata proses pembuatan kebijakan didalam lembaga
politik formal namun juga berarti bentuk pertukaran opini yang menjangkau
publik secara luas.
Pers
dimanapun adalah organ yang vital dalam proses pembentukan opini publik. Bahkan
di sejumlah negara memakai sistem pers yang totalitarian, informasi yang
disajikan oleh pers harus dipahami publik sebagai kebenaran satu-satunya.Dalam
masyarakat yang menganut sistem pers bebas sekalipun, fungsi pers dalam
pembentukan opini publik tetap penting.Fakta terakhir inilah yang dalam tradisi
politik amerika serikat melahirkan teori mengenai “Pers sebagai the fourth
estate of democracy”.Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang
sangat pesat, fungsi pembentukan opini pun mengalami perkembang yang pesat pula
sehingga skala jangkauan media dalam pembentukan opini publik mengalami
perluasan yang signifikan.Dengan demikian, peran media dalam mengorganisir
gagasan yang disajikan diterjemahkan sebagai “keharusan politik pers”.
Itulah
fakta, karena bagaimana pun juga, dunia media massa adalah institusi industri,
yang tentu saja landasan fikirnya tidak bisa dilepaskan dari bagaimana caranya
agar bisa meraih keuntungan yang sebesar-besarnya, dengan modal
sekecil-kecilnya. Maka tidak aneh, jika ada jurnalis yang digaji rendah dan
diperlakukan sebagai buruh kontrak sebagai upaya pihak perusahaan menekan upah
(ongkos produksi).
Istilah
pembunuhan karakter atau penghancuran reputasi yang belakangan ini sering
digunakan, pada suatu peristiwa, dimana masyarakat atau media massa melakukan
pengadilan. Sebut saja dengan pengadilanmedia
massa,
dimana seseorang diberitakan telah melakukan kejahatan atau pelanggaran norma
sosial tanpa melakukan konfirmasi dan bersifat tendensius untuk memojokkan
orang itu.
Contoh
nya, Presiden Venezuela, Hugo Chavez, pernah merasakan pahitnya serangan media
lewat siaran berita di televisi yang menyiarkan, bahwa tentara telah
menembaki kaum ellite (borjuis) Venezuela yang kala itu tengah bertikai dengan
rakyat kecil. Kaum borjuis pun kemudian menggalang kekuatan masyarakat untuk
menurunkan Chavez.
Skandal
rekayasa pemberitaan tersebut pun terbongkar, lewat pemberitaan di TV lokal
Venezuela, yang menayangkan rekaman peristiwa tersebut tanpa ada rekayasa
(tipuan kamera).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Media
visual merupakan penyampaian pesan atau informasi secara teknik dan kreatif
yang mana menampilkan gambar, grafik serta tata dan letaknya jelas,sehingga
peneria pesan dan gagasan dapat diterima sasaran.
Media
audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar.Jenis
media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis
media auditif (mendengar) dan visual (melihat).
Globalisasi
media massa merupakan proses yang sangatnature yang terjadi di
Negara-negara.
B. Saran
Makalah
ini masih sangat sederhana untuk itu kami berharap sumbang saran dari para
pembaca yang budiman demi perbaikan makalah ini.Penyusun menyarankan agar makalah
ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
C.
DAFTAR PUSTAKA
Shoelhi,
Muhammad. 2009. Komunikasi Internasional : Perspektif Jurnalistik. Bandung :
Simbiosa Rekatama Media.
Jurnal
Drs. Hadiono Afdjani, MM : Dampak Globalisasi Media Terhadap Masyarakat dan
Budaya Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar