Blogger templates

Jumat, 20 Oktober 2017

Media Komunikasi




Selamat Membaca .. !!!



BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Apabila dikaitkan antara media dan pembelajaran maka pembelajaran itu akan menarik, efektif dan efesien apabila menggunakan media sebagai sebagai media pembelajaran nya.dipilih media karena kita harus ingat bahwa peserta didik khususya nak-anak terutama siswa sekolah dasar karena mereka masih berfikir konkrit, semua yang guru utarakan atau sampaikan harus mereka buktikan sendiri dengan mata mereka, kemudia media visual merupakansumber belajar yang berisikan pesan atau materi pelajaran yang di buat secara menarikdalam bentuk kombinasi gambar,teks,gerak dan animasi yang di sesuaikan dengan usia peserta didik yang dapat menarik peserta didik dalam belajar, sehingga pembelajaran akan menyenangka dan tidak menjenuhkan.

B.   Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut :
Ø  Apa pengertian media visual itu ?
Ø  Apa pengertian audio-visual itu ?
Ø  Bagaimana pengaruh globalisasi terhadap media massa ?
Ø  Bagaimana pengaruh pers pada opini publik ?


C.   
BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian media visual
Di dalam dunia pendidikan tentu kita mengenal media pembelajaran, media pembelajaran merupakan saluran atau jembatan dari pesan- pesan pembelajaran yang disampaikan oleh sumber pesan kepada penerima pesan.kemudian media dapat di bagi dalam berbagai macam,saah satuny adalah media visual.
Media visual merupakan penyampaian pesan atau informasi secara teknik dan kreatif yang mana menampilkan gambar, grafik serta tata dan letaknya jelas,sehingga peneria pesan dan gagasan dapat diterima sasaran.
Manfaat media visual dalam pembelajaran sebagai berikut:
1)      Media visual dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda tergantung dari factor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak,seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong,dan sebagainya.media pembelajaran dapat mengatasi hal tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke objek langsung yang dipelajari.maka obyeknyalah yang di bawa ke peserta didik. Obyek yang di mkasud bias dalam bentuk nyata, miniature,model, maupun bentuk gambar-gambaryang dapat disajikan secara audio visual dan audial.
2)      Media visual memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya.
3)      Media visual dapat menanamkan konsep dasar,yang benar ,konkrit dan realistiskan.
4)      Media visual membangkiktan .keinginan dan minat baru
5)      Media visual akan mengakibatkan perubahan efektif ,kognitif dan psikomotorik.

Dengan demikian media visual sangatlah berperan penting dalam proses belajar mengajar.karena media visual memiliki peran yaitu memudahkan dalam penyampaian materi kepada peserta didik .peserta didik akan terbantu dalam memahami materi yang komplek. Pemanfaatan media visual juga berperan bagi peserta didik.

Kekurangan dan kelebihan media visual sebagai berikut:
Ø Kelebihan media visual:
1.      Repeatable, dapat dibaca berkali-kali denga menyimpannya atau mengelipingnya.
2.      Analisa lebih tajam,dapat membuat orang benar-benr mengerti isi berita dengan analisa yng lebih mendalam dan dapt membuat orang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan.
Ø Kekurangan media visual :
1.      Lambat, dan kurang praktis
2.      Tidak adanya udio, media visual hanya berbentuk tulisan tentu tidak dapat didengar .sehingga kurang mendetail materi yang disampaikan.
3.      Visual yang terbatas, media ini hanya dapat memberikan visual berupa gambar yang mewakili isi berita.
4.      Produksi, biaya produksi cukup mahal karena media cetak harus menyetak dan mengirimkannya sebelum dapat dinikmati oleh masyarakat.

B.   Pengertian Media Audio Visual
Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar.Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media auditif (mendengar) dan visual (melihat). Media Audiovisual merupakan sebuah alat bantu audiovisual yang berarti bahan atau alat yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan kata yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide.
Beberapa manfaat alat bantu  audiovisual adalah:
·         Membantu memberikan konsep pertama atau kesan yang benar.
·         Mendorong minat.
·         Meningkatkan pengertian yang lebih baik.
·         Melengkapi sumber belajar yang lain.
·         Menambah variasi metode mengajar.
·         Menghemat waktu.
·         Meningkatkan keingintahuan intelektual.
·         Cenderung mengurangi ucapan dan pengulangan kata yang tidak perlu.
Jenis-jenis Media Audio Visual
1.    Media Audio Visual Gerak
Media audio visual gerak adalah media intruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi) karena meliputi penglihatan, pendengaran dan gerakan, serta menampilkan unsur gambar yang bergerak.Jenis media yang termasuk dalam kelompok ini adalah televisi, video tape, dan film bergerak.
a.       Film
Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame dimana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup.Kemampuan film melukiskan gambar hidup dan suara memberinya daya tarik tersendiri.Kedua jenis media ini pada umumnya digunakan untuk tujuan-tujuan hiburan, dokumentasi, dan pendidikan. Mereka dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi sikap.
b.      Video
Video sebagai media audio visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin populer dalam masyarakat kita.Pesan yang disajikan dapat bersifat fakta (kejadian/ peristiwa penting, berita), maupun fiktif (seperti misalnya cerita), bisa bersifat informatif, edukatif maupun intruksional. Sebagian besar tugas film dapat digantikan oleh video, namun tidak berarti bahwa video akan menggantikan kedudukan film. Masing-masing memiliki keterbatasan dan kelebihan sendiri.
c.       Televisi (TV)
Televisi adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel dan ruang.Dewasa ini televisi yang dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan dengan mudah dapat dijangkau melalui siaran dari udara ke udara dan dapat dihubungkan melalui satelit.Televisi pendidikan adalah penggunaan program video yang direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu tanpa melihat siapa yang menyiarkannya. Televisi pendidikan tidak hanya menghibur, tetapi lebih penting adalah mendidik
Karakteristik atau ciri-ciri utama teknologi media audio-visual adalah sebagai berikut:
1)      Mereka biasanya bersifat linier.
2)      Mereka biasanya menyajikan visual yang dinamis.
3)      Mereka digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perancang/pembuatnya.
4)      Mereka merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan abstrak.
5)      Mereka dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif.
6)      Umumnya mereka berorientasi kepada guru dengan tingkat pelibatan interaktif murid yang rendah.

C.  Pengaruh Globalisasi dalam Media Massa
Globalisasi media massa merupakan proses yang sangatnature terjadi. Pada titik-titik tertentu terjadi benturan antar budaya dari Luar Negeri yang tidak dikenal oleh bangsa Indonesia.Akibat itulah terjadi kekhawatiran yang sangat besar dampaknya dalam kehidupan masyrakat Indonesia.
Saat ini masyarakat Indonesia sedang mengalami serbuan yang hebat dari berbagai produk media massa berupa tabloid, majalah, buku bacaan di media cetak, televisi, radio, dll. Misal, munculnya majalah-majalah Amareika dan Eropa versi Indonesia, seperti : Bazaar, Cosmopolitan, Hausekeeping, dll. Begitupula dengan peredaran VCD.Baik yang datang dari luar negeri maupun dalam negeri sendiri.
Kebebasan pers yang muncul pada awal masa reformasi ternyata dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk menerbitkan produk-produk pornografi.Mereka menganggap pers mempunyai kemerdekaan yang dijamin hak asasi warga negara yang tidak dikenakan penyensoran dan pembredelan.Padahal dalam Undang-Undang Pers No. 40 Tahun 1999 bahwa Pers berkewajiban memberitakan peristiwa dan opini dengan menghormati norma-norma agama dan rasa kesusilaan masyarakat (pasal 5 ayat 1).
Melalui media yang kian terbuka dan terjangkau, masyarakat menerima berbagai informasi tentang peradaban baru dari seluruh penjuru dunia.Terutama masalah pornografi.Contohnya, saat ini wanita-wanita Indonesia sangat terpengaruh oleh trend mode dari Negara Amerika dan Eropa yang dalam berbusana cenderung minim. Sedangkan masyarakat Indonesia pada umumnya menganut ajaran agama islam yang memiliki aturan dalam hal berpakaian.

Peran Media Massa di Era Globalisasi
Media massa memiliki peran penting di era yang serba modern. Salah satu peran penting media adalah sebagai penentu identitas suatu bangsa. Perkembangan yang terjadi dalam dunia media massa saat ini seperti perkembangan teknologi dunia elektronik, penggunaan internet secara luas dan penggunaan telepon seluler, yang secara tidak langsung memfasilitasi proses globalisasi dalam dunia jurnalistik. dengan adanya internet, atau penggunaan telepon genggam yang juga memiliki fasilitas internet, segala sesuatu dari dunia luar begitu mudah masuk ke Indonesia.  
Peran yang lainnya yaitu, dapat menjadi saranaempowering (pemberdayaan). Posisi media massa hendaknya selalu berpihak kepada masyarakat. Opini yang diciptakan sesuai dengan nurani masyarakat.Sekaligus, dalam kondisi tertentu harus siap berhadapan dengan kebijakan penguasa. Peran media massa cukup signifikan untuk mempengaruhi kebijakan eksekutif, merubahnya menuju tuntutan masyarakat. Namun, berdiri diametral bukan berarti membenci atau memusuhi.Landasan nurani dan persaudaraan tentunya bisa menghiasi kritik membangun yang disodorkan oleh sebuah media.Dalam hal ini, kepekaan pejabat sangat diharapkan.Kontrol media dan kepekaan penguasa menjadi sinergi yang indah. Dan yang terakhir menurut Purwasito(2002), media massa dapat berperan mentransfer kebudayaan dan mengembangkan nilai maupun norma berdasarkan visi-misi dan latar belakang usahanya.

D.  Pengaruh Pers Pada Opini Publik
Keterbukaan informasi pasca reformasi 1998 melahirkan beberapa efek yang dialami oleh media, khususnya media cetak.Salah satunya adalah semakin intensnya media meliput dan memberitakan momentum politik. Dalam dunia politik modern partisipasi masyarakat dalam momentum politik ditentukan oleh kesadaran politik serta pencitraan terhadap proses politik yang berlangsung.
Pencitraan yang dimainkan oleh media menjadi sangat penting karena media mampu memposisikan dirinya sebagai mesin produksi wacana. Peran media menjadi bagian strategis yang nantinya akan dianggap sesuatu yang di tawarkan oleh media bagi masyarakat. Wacana dalam model pendekatan ini dipandang sebagai medan kelompok dominan dalam mempersuasi dan mengkomunikasikan kepada publik pesan ideologis yang di sampaikan.
Semasa rezim orde baru media cenderung monolitik dalam memberitakan situasi politik nasional, dengan alasan stabilitas politik aparat negara yang menangani persebaran informasi dan komunikasi membatasi media baik cetak, elektronik dalam menyajikan informasi kepada masyarakat.Namun, masyarakat merayakan kebebasan publik dalam mengakses informasi dan terbebas dari penunggalan tafsir realitas.
Dengan adanya kebebasan pers sebagaimana yang dijamin oleh negara pada pasal 2 UU. No.40 tentang Pers bahwa “Kemerdekaan pers adalah salah satu wujud kedaulatan rakyat yang berasaskan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan, dan supremasi hukum” maka ragam sajian informasi yang ditampilkan lebih variatif, dimana konsumen memiliki kebebasan memilih dan menafsirkan semua teks yang ditampilkan media lokal maupun luar. Situasi pertukaran komunikasi yang sudah tidak melihat batasan bangsa, negara, etnik, suku, agama yang akan menggiring pembaca pada sebuah konsepsi yang beragam pula.
Demikian halnya yang terjadi dalam dunia politik. Menurut Bernard Hennessy (1981) bahwa politik bukan hanya semata-mata proses pembuatan kebijakan didalam lembaga politik formal namun juga berarti bentuk pertukaran opini yang menjangkau publik secara luas.
Pers dimanapun adalah organ yang vital dalam proses pembentukan opini publik. Bahkan di sejumlah negara memakai sistem pers yang totalitarian, informasi yang disajikan oleh pers harus dipahami publik sebagai kebenaran satu-satunya.Dalam masyarakat yang menganut sistem pers bebas sekalipun, fungsi pers dalam pembentukan opini publik tetap penting.Fakta terakhir inilah yang dalam tradisi politik amerika serikat melahirkan teori mengenai “Pers sebagai the fourth estate of democracy”.Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, fungsi pembentukan opini pun mengalami perkembang yang pesat pula sehingga skala jangkauan media dalam pembentukan opini publik mengalami perluasan yang signifikan.Dengan demikian, peran media dalam mengorganisir gagasan yang disajikan diterjemahkan sebagai “keharusan politik pers”.
Itulah fakta, karena bagaimana pun juga, dunia media massa adalah institusi industri, yang tentu saja landasan fikirnya tidak bisa dilepaskan dari bagaimana caranya agar bisa meraih keuntungan yang sebesar-besarnya, dengan modal sekecil-kecilnya. Maka tidak aneh, jika ada jurnalis yang digaji rendah dan diperlakukan sebagai buruh kontrak sebagai upaya pihak perusahaan menekan upah (ongkos produksi).
Istilah pembunuhan karakter atau penghancuran reputasi yang belakangan ini sering digunakan, pada suatu peristiwa, dimana masyarakat atau media massa melakukan pengadilan. Sebut saja dengan pengadilanmedia massa, dimana seseorang diberitakan telah melakukan kejahatan atau pelanggaran norma sosial tanpa melakukan konfirmasi dan bersifat tendensius untuk memojokkan orang itu.
Contoh nya, Presiden Venezuela, Hugo Chavez, pernah merasakan pahitnya serangan media lewat siaran berita di televisi yang  menyiarkan, bahwa tentara telah menembaki kaum ellite (borjuis) Venezuela yang kala itu tengah bertikai dengan rakyat kecil. Kaum borjuis pun kemudian menggalang kekuatan masyarakat untuk menurunkan Chavez.
Skandal rekayasa pemberitaan tersebut pun terbongkar, lewat pemberitaan di TV lokal Venezuela, yang menayangkan rekaman peristiwa tersebut tanpa ada rekayasa (tipuan kamera).



BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Media visual merupakan penyampaian pesan atau informasi secara teknik dan kreatif yang mana menampilkan gambar, grafik serta tata dan letaknya jelas,sehingga peneria pesan dan gagasan dapat diterima sasaran.
Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar.Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media auditif (mendengar) dan visual (melihat).
Globalisasi media massa merupakan proses yang sangatnature yang terjadi di Negara-negara.

B.   Saran
Makalah ini masih sangat sederhana untuk itu kami berharap sumbang saran dari para pembaca yang budiman demi perbaikan makalah ini.Penyusun menyarankan agar makalah ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.



C.   
DAFTAR PUSTAKA

Shoelhi, Muhammad. 2009. Komunikasi Internasional : Perspektif Jurnalistik. Bandung : Simbiosa  Rekatama Media.
Jurnal Drs. Hadiono Afdjani, MM : Dampak Globalisasi Media Terhadap Masyarakat dan Budaya Indonesia.

Ditulis Oleh : Mr.Fm15 // Oktober 20, 2017
Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.